Cukup Tau

indah ketika spasang mata saling bercumbu, 
ketika kulit saling bersentuh,
 berpacu nadi dan detik, 
 dosa besar rasanya ketika awan mencoba menutupi matahari,
bodoh rasanya jika bibir menyembunyikan rasa. 


Iblis apa yang tiba" merasuki ku,
 terlempar bait memalukan menimbulkan hening,
 batang rambut patah pun terdengar, 
terdengar kalimat indah rasa yang di balas.

Setiap titik tinta jiwa terasa manis, 
dini hari terasa nikmat berbeda dari biasanya,
 biarpun terpaut laut,
 suara nadi terasa terdengar jelas,
Tua rasanya tali ini terikat,
 datang rasa ingin meminang,
 tertanaman janji sakral indah.

Wilayah taksama menciptakan berbeda makna.

Tubuh hina tumbuh di antara bangkai,
 tak sepadan jika di letakkan bersama emas.

 Layaknya tisu tersulut api, 
mudahnya emas mematahkan janji,
 menghapus gambar indah 
Dengan penghapus yang lebih mahal. 

Sadarku bodoh,
 lama menjadi kuli rasa,
 janji mudah di hapus dengan picisan koin emas.

Bil S

Comments